Sekutu Pendidikan


Pasca peristiwa penembakan di Kampung Niniki keadaan berangsur kembali normal. Berita penembakan pun menyebar luas di Kabupaten Jayawijaya bahkan masuk dalam pemberitaan nasional.  Untuk menghindari peristiwa serupa pemerintah melakukan upaya guna mencegah terjadi penembakan dengan melakukan operasi standar keamanan militer.

Ibu Ratna telah melewati malam yang begitu mencekam dalam hidupnya. Syukur saat ini kondisi ibu Ratna baik dan sudah berada di Kota Wamena. Pagi itu juga unsur pemerintahan Kabupaten Jayawijaya memerintahkan pihak keamanan membawa seluruh Guru SM-3T yang bertugas di Kabupaten Jayawijaya untuk dibawa ke Kota Wamena dengan alasan keamanan. Tidak terkecuali Ibu Ratna masuk dalam daftar ungsi.

SD Negeri Wamena menjadi lokasi pengungsian sementara Guru SM-3T. Suasana haru menyelimuti ruangan tatkala ibu Ratna bersama guru SM-3T lainnya berkumpul bersama. Ada rasa kerinduan lepas ketika semuanya terlihat berdepan-depan. Ada rasa aman waktu semuanya terlihat saling bertanya kabar diri “Apakah keadaan sehat? Baik fisik dan psikis”. Semuanya satu keluarga saling menjagai; saling melindungi oleh sebab SM-3T memiliki satu frekuensi yang sama.

Walaupun sifatnya di SD Negeri Wamena mengungsi, tidak membuat guru SM-3T bersifat mementingkan diri sendiri. Bahkan ibu Ratna dan seluruh rekan guru SM-3T melakukan rapat koordinasi tentang program kerja dalam hal penguatan penguasaan literasi siswa di sekolah penempatan masing-masing. Rapat dipimpin oleh Rianda petugas koordinator SM-3T Kabupaten Jayawijaya. Rapat menghasilkan beberapa kesepakatan untuk dijalankan secara bersama-sama diantaranya; (1) optimalisasi CaLisTung; (2) reaktivasi perpustakaan sekolah, dan; (3) membangun pojok baca di setiap ruang kelas. Guna mendukung keberhasilan program kerja tersebut akan dilakukan evaluasi satu bulan sekali dan dalam perkembangan kemampuan penguasaan CaLisTung siswa, guru SM-3T akan menyusun angket guna mengetahui seberapa besar siswa dapat menguasai.

Rapat hari itu menjadi awal penanda perubahan kecil untuk dunia pendidikan di Jayawijaya. “Meskipun kehadiran kita hanya satu tahun; sifatnya temporer mari kita berikan semaksimal mungkin untuk pendidikan di Jayawijaya ini! Saya yakin sifat temporer tadi akan menjadi permanen di hati siswa juga masyarakat. Sebab kita (SM-3T) adalah sekutu pendidikan di Jayawijaya!!!” tutup rapat oleh Rianda membakar semangat rekan-rekan guru SM-3T.

Usai rapat setelahnya diam-diam ibu Ratna menaruh hati pada Rianda.

Pekanbaru, 02 Mei 2018

(Dikunjungi : 70 Kali)

.

Apa Reaksi Anda?

Terganggu Terganggu
0
Terganggu
Terhibur Terhibur
0
Terhibur
Terinspirasi Terinspirasi
1
Terinspirasi
Tidak Peduli Tidak Peduli
0
Tidak Peduli
Sangat Suka Sangat Suka
2
Sangat Suka

Komentar Anda

Share