Belajar dari Covid-19


Bangsa Indonesia lagi diperhadapkan dengan tantangan berat yakni pandemi Virus Corona atau Covid 19, hingga saat ini belum ditemukan vaksinnya dan bahkan banyak korban nyawa melayang di berbagai belahan dunia, khususnya di negeri tercinta kita ini

Dan akibat dari peristiwa yang sangat mengkhawairkan ini membuat kita dan semua kalangan masyarakat maupun pemerintah menjadi resah dan khawatir dan berbagai cara dipikirkan dan dilaksanakan untuk menemukan solusinya yang tepat. Hingga pemerintah pun saat ini mengeluarkan berbagai aturan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut.

Sebagai bangsa yang besar, beradab dan religius, maka kita sebagai generasi penerus yang peduli, tentu bisa belajar dengan bijak dan selalu berpikir optimis dan positif untuk saling mendukung dan maju bersama melawan Covid-19.

Tentu bukanlah hal mudah untuk kita menjadi seorang pahlawan seperti yang dilakukan oleh para tenaga medis kita, yang sampai mempertaruhkan nyawanya dan keluarga demi kemanusiaan dan panggilan jiwanya.

Di tengah-tengah pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tentu memiliki tantangannya tersendiri bagi pemerintah maupun masyarakat. Pengguna internet yang kurang beretika dalam menyebarkan beragam berita Hoaks, sehingga masyarakat yang masih awam dengan media sosial mudah terprovokasi oleh hal-hal yang kurang baik dan bahkan menganggap entengpandemi yang terjadi di tengah kehidupan kita ini.

Dalam menghadapi pandemi ini, tentu dalam berbagai sektor kehidupan akan mengalami kepincangan atau tidak normalnya sebuah instansi/lembaga/perusahaan dan lainnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sehingga banyak yang menjadi korban PHK/kehilangan pekerjaan dan berdampak pada ekonomi keluarganya.

Demikian halnya dalam dunia pendidikan yang kita geluti, di tengah mewabahnya virus ini banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pendidik, lembaga pendidikan, orang tua maupun siswa itu sendiri. Belum lagi masih kurangnya pemerataan akses teknologi dan informasi, seperti keluhan tidak adanya listrik, jaringan internet maupun masih banyak anak-anak yang belum mengenal komunikasi dalam jaringan seperti siswa-siswi di daerah terpencil. Tetapi dengan kekurangan itu, bukan berarti seorang guru hanya tidur-tiduran sambil memakan gajinya yang kebanyakan orang atau pengamat menyebut mereka sebagai guru yang “makan gaji buta”

Guru adalah sebuah profesi yang melekat pada dirinya pengabdian secara tulus dan merupakan sebuah panggilan jiwa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang diamanatkan UUD 1945. Sehingga apapun keadaannya dan bagaimanapun situasinya tentu sudah menjadi bagian tanggung jawabnya tersendiri untuk terus berinovasi dan berkarya demi tugas dan tanggung jawab yang ia emban.

Sebagaimana saya telah jelaskan di atas tentang kemajuan IPTEK, dunia pendidikan pun tidak boleh kalah bersaing dalam pemanfaatan teknologi agar bisa melek ITE dan beradaptasi dengan kebutuhan terkini dunia pendidikan. Hal ini merupakan sebuah tuntutan zaman untuk menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kompetensi profesinya dalam menguasai dan memanfaatkan IPTEK dengan bijaksana.

Agenda ini pun merupakan bagian dari instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maupun pemerintah daerah untuk terus berikhtiar dalam segala hal demi pemajuan pendidikan di negeri tercinta ini. Dengan bergotongroyong secara bersama dari setiap elemen terkait seperti Guru, orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga pemerintah/organisasi, maupun siswa itu sendiri untuk terus berjuang bersinergi dan menciptakan suasana belajar dan pembelajaran yang kondusif dan bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, sehingga semuanya itu kembali menjadi sebuah karya yang agung untuk memuliakan Tuhan Yang Maha Esa.

Marilah kita ambil hikmah di tengah wabah ini untuk berpikir lebih matang dan dewasa dalam menghadapi segala keadaan. Peristiwa ini merupakan sebuah ujian dan kesempatan kita untuk giat belajar dan terus mempererat rasa kemanusiaan, solidaritas, persaudaraan, persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa untuk menuju bangsa yang senantiasa beradab mencapai cita-cita nasional serta mampu bersaing secara sehat di era global abad 21.

Berikut pesan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam acara peringatan Hari Pendidikan Nasional Tanggal 2 Mei 2020.

https://www.youtube.com/watch?v=3WedGSWBTfQ

#Salam Edukasi

#Salam GGD Sumba Tengah

#Terus Belajar

#Merdeka Belajar

#Tetap Dirumah

(Dikunjungi : 231 Kali)

.

Apa Reaksi Anda?

Terganggu Terganggu
0
Terganggu
Terhibur Terhibur
0
Terhibur
Terinspirasi Terinspirasi
0
Terinspirasi
Tidak Peduli Tidak Peduli
0
Tidak Peduli
Sangat Suka Sangat Suka
0
Sangat Suka

Komentar Anda

Share