Surat kepada Ibu


Merantaulah! Dari merantau itu kau tahu bahwa bagaimana makna kerinduan. Saat menjalankan tugas sebagai SM-3T bukan hanya belajar menjalankan tugas sebagai pendidik, tetapi juga belajar secara kejiwaan pribadi dan sosial. Bagaimana meredakan rasa rindu, keterbatasan hidup, dan menyiasati keadaan sulit.

Surat kepada Ibu
Alif/
Ibu, adakah daun gugur ke tanah
Tak pernah bertanya mengapa luruh
Menjadikan jarak berpisah
Pun takkan pernah resah
Meski bersimpuh
Di titik keberadaan yang rapuh

Ba/
Ibu, bila tubuh tak berbayang
Sunyi hanyalah mengenang
Bersama mentari merapung
Di bahu laut jalang
Dan menyepi di langit mendung
Hingga senja bertudung

Ta/
Ibu, derai fajar berkecai
Memulangkan kokok ayam berubah bunyi
Saat itu aku mulai damai
Ombak selalu membawa gelombang baru ke tepi
Serupa harapan anak pelosok berlari setiap pagi
Pun gerbang sekolah menjadi saksi
Di sana petemuan kembali
Sebagai seorang pengabdi yang menanti

Tsa/
Ibu, hanya di sana kutemukan bahagia
Di antara dinding gedek tua
Di tengah murid ceria
Meski pada akhirnya
Ada masa yang berbicara

13 Oktober 2017

Sumber Gambar: Facebook milik Putri Alimin (GGD 2)

(Dikunjungi : 73 Kali)

.

Apa Reaksi Anda?

Terganggu Terganggu
0
Terganggu
Terhibur Terhibur
0
Terhibur
Terinspirasi Terinspirasi
3
Terinspirasi
Tidak Peduli Tidak Peduli
0
Tidak Peduli
Sangat Suka Sangat Suka
5
Sangat Suka

Komentar Anda

Share