Guru Inspirasi SM-3T untuk Generasi Emas Indonesia


Program SM-3T VI yang berlangsung pada 2016 lalu merupakan sebuah program pemerintah untuk angkatan keenam yang bertujuan untuk membangun Indonesia dari daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). SM-3T angkatan VI dibagi di beberapa LPTK salah satunya LPTK Unimed. LPTK Unimed menangani peserta SM-3T sebanyak 281 peserta yang ditempatkan di 5 kabupaten penempatan, yakni Kabupaten Sanggau (Kalimantan Barat), Solok Selatan (Sumatera Barat), Mentawai (Sumatera Barat), Saibura Jua (NTT), dan Seluma (Bengkulu).

Enam puluh lima orang peserta SM-3T yang diberi tugas untuk mengabdi selama setahun di Kabupaten Seluma merupakan guru muda yang memiliki keinginan untuk mengabdi menjelajahi sudut tertinggal di kabupaten Seluma. Kabupaten Seluma sendiri merupakan kabupaten pemekaran yang memisahkan diri dari Kabupaten Bengkulu Selatan pada 2003. Sebagai daerah pemekaran yang sedang berkembang, Seluma  masih tertinggal dibandingkan dengan daerah lain, baik dari segi pemerintahan maupun di bidang pendidikan. Ini menjadi latar belakang yang mendorong guru SM-3T melakukan kegiatan yang dinamakan dengan kegiatan Guru Inspirasi yang dilaksanakan pada 24-30 Juli 2017 di desa Lubuk Resam dan Sinar Pagi sebagai desa yang terpilih menjadi desa paling tertinggal di daerah Seluma.

Kegiatan Guru Inspirasi terlaksana beberapa hari dengan rangkaian acara yang akan dikerjakan. Tanggal 24 Juli 2017, guru SM-3T sebagai pelaksana kegiatan berangkat dari desa pengabdian masing-masing, kemudian berkumpul di tempat salah satu rekan SM-3T dan keesokan harinya  melanjutkan perjalanan. Peserta Guru Inspirasi sepakat untuk mengawali kegiatan dari desa Sinar Pagi kemudian mengakhirinya di Lubuk Resam tepatnya di SMPN 33

Tanggal 25 Juli 2017 peserta SM-3T berangkat menuju desa tujuan, yakni desa Lubuk Resam. Karena jalan menuju desa tersebut tidak bagus dan belum diaspal rapi, kami sampai di Lubuk Resam sekitar pukul 17.00 WIB. Keesokan harinya, berangkat ke desa Sinar Pagi untuk mengawali kegiatan Guru Inspirasi yang telah dirancang. Perjalanan menuju Sinar Pagi adalah perjalanan yang membutuhkan energi yang besar. Kami diminta untuk tidak membawa beban yang banyak karena perjalanan mendaki bukit, jalan yang licin oleh hujan semalaman, dan melewati sungai yang memiliki luas kira-kira 15 meter. Dari Lubuk Resam pukul 09.00 WIB, kami tiba di Sinar Pagi sekitar pukul 14.00 WIB dan menuju balai desa sebagai tempat kami menginap selama melakukan kegiatan. Malam hari pertama di Sinar Pagi kami disambut oleh kepala desa Sinar Pagi yang diwakili oleh perangkat desa.

“Saya ingin menjadi tentara, Bu,” ujar seorang siswa saat saya bertanya tentang cita-citanya. Saya tersenyum sambil menepuk pundaknya, “Kamu harus rajin belajar, ya, Nak.” Dia kemudian meminta nomor HP. “Saya akan menghubungi ibu kalau saya sudah jadi tentara,” katanya.

Banyak hal yang membuat hati tersentuh melihat keadaan di SD 180 Seluma yang kami kunjungi. Gedung sekolah yang hanya terdiri dari tiga kelas yang sudah rusak juga lapangan sekolah yang tidak dipagar sehingga hewan ternak dan orang sekitar bebas berkeliaran yang membuat lingkungan sekolah tidak seperti gedung sekolah pada umumnya.

Kegiatan Guru Inspirasi diawali dari upacara penaikan bendera, kemudian penyerahan seragam sekolah kepada seluruh siswa yang hanya berjumlah tiga belas orang, penyerahan 100 buku bacaan yang disumbangkan oleh penerbit Jelajah Buku, mengajari siswa-siswi tentang cara mencuci tangan yang benar, pemberian motivasi, pengenalan lagu-lagu kebangsaan, dan diakhiri dengan pembersihan ruang perpustakaan sekolah.

Kami kembali ke Lubuk Resam pada 28 Juli 2017 dan melanjutkan kegiatan di SMPN 33 Seluma. Di SMPN 33, kami sebagai peserta kegiatan Guru Inspirasi berbagi tugas untuk memberi motivasi kepada siswa-siswi, menyanyikan lagu kebangsaan, dan membina siswa-siswi yang sedang melaksanakan kegiatan PBB.

Kegiatan Guru Inspirasi berlangsung dengan haru. Menjadi salah satu pengalaman yang berharga bagi seluruh guru SM-3T VI yang mengabdi di Kabupaten Seluma, Bengkulu dan juga menjadi sebuah pemahaman bahwa masih banyak daerah pelosok di negeri ini yang belum terjangkau sarana dan prasarananya dengan baik dan merata.

(Dikunjungi : 239 Kali)

.

Apa Reaksi Anda?

Terganggu Terganggu
0
Terganggu
Terhibur Terhibur
1
Terhibur
Terinspirasi Terinspirasi
0
Terinspirasi
Tidak Peduli Tidak Peduli
0
Tidak Peduli
Sangat Suka Sangat Suka
0
Sangat Suka

Komentar Anda

Share