Ebe Tu Buku Gharu Pati Kita (Mereka Bawa Buku untuk Kita)


Setelah beberapa minggu, Tim Rumah Baca Akar Ana Mamo Rutujeja dari MSI Basecare Ende kembali ke Rutujeja sambil membawa 4 kardus buku untuk adik-adik dirumah baca akar ana mamo dan masyarakat Rutujeja. Buku-buku tersebut merupakan hasil donasi dari beberapa penggiat literasi (Ka Nury Sibly, Komik Sains Kuark), bang Mustopa Phasa (1 paket, komik dan beberapa buku bacaan umum) serta Penerbit Erlangga (Buku Pelajaran, dongeng, buku bacaan umum untuk masyarakat).

Perjalanan kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya, karena kami tidak harus berjalan kaki sejauh 4 km sambil memikul 4 kardus buku. Setidaknya baju kami tidak basah dan berkeringat, serta kaki kami tidak pegal-pegal. Kami dibantu dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Ende, menggunakan Mobil Pelayanan Perpustakaan keliling untuk mengantar kami serta 4 kardus buku sekaligus mobil perpustakaan keliling memberikan pelayanan untuk adik-adik di Rutujujeja. Mobil perpustakaan keliling ini memberikn pelayanan untuk pertama kali di Desa Rutujeja. Dengan kondisi jalan yang cukup parah, longsoran kecil di beberapa titik, kami pun tiba di tempat tujuan dengan selamat. Terima Kasih Tuhan untuk Perlindungannya, beberapa hari yang lalu diguyur hujan, serta menggeroti badan jalan sehingga semakin memparah kondisi jalan.

“Oto apa ghea mai (Mobil apa yang datang)?”, teriak salah seorang anak kepada teman-temannya, sambil berlari kearah mobil yang sudah parkir. Bersama staf pelayanan Perpustakaan keliling, kami pun buka jendela mobil untuk memperlihatkan isi dari mobil. Sedangkan anak-anak sudah mengelilingi mobil, dengan ekspresi sedikit terkejut melihat isi mobil yang penuh dengan buku-buku. Terdengar beberapa pembicaraan mereka “oto gharu pusi buku engga e, ebe tu buku gharu pati kita (mobil ini isi/muat buku banyak sekali, mereka antar buku untuk kita). Anak-anak masih diam di tempat sambil tersenyum satu sama lain. Ketika dijelaskan bahwa buku dalam mobil ini, bisa ambil dan baca, dengan catatan setelah dibaca hrus dikembalikan. Karena masih takut atau merasa canggung mereka masih belum bergerak dari tempatnya masing-masing untuk mengambil buku, apalagi mereka baru melihat mobil perpustakaan dan itu merupakan hal baru bagi mereka. Jadi kita berinisiatif untuk mengambil beberapa buku dan membagikan kepada mereka. Mereka begitu antusias mengambil buku yang dibagikan, kemudian mencari tempat yang nyaman untuk membaca. Lama kelaman rasa canggung mulai hilang dan merekapun mulai membongkar sendiri buku-buku di mobil dan mencari buku kesukan mereka untuk dibaca. Terlihat raut wajah senang , bahwa hari ini mereka bisa membaca buku yang baru dan lebih banyak dari koleksi rumah baca.

Kebetulan hari ini kegiatan musyawarah bersama di kantor desa akan dilaksanakan, kami pun diundang dan berkesemptn untuk mengikuti musdus (musyawarah dusun) dengan agenda perencanaan pembangunan desa di tahun 2018. Jarak antara tempat parkir mobil dan kantor desa bersebelahan, Kami pun meninggalkan mereka dengan Mobil Perpustakaan dan memberikan kebebasan kepada mereka untuk membaca serta mengambil sendiri buku yang ada di mobil. Banyak hal pembangunan yang diusulkan masyarakat setiap dusun seperti pelebaran dan rabat jalan desa. Maklum jalan desa Rutujeja masih tanah dan bebatuan, jadi cukup menantang untuk sampai ke desa, apalagi kalau musim hujan. Tak jarang hanya beberapa  kendaraan saja yang bisa sampai ke desa, itupun butuh keberanian lebih dari pengendara. Bagi orang baru lebih memilih memarkirkan kendaraan di pinggir kali dan memilih berjalan kaki dengan kurang lebih sekitar 4 km. Tapi yang menarik bagi saya hampir semua masyarakat mengusulkan untuk membangun perpustakan desa. Beberapa hal yang telah kami lakukan selama ini di Desa Rutujeja telah membawa angin segar, bahwa masyarakat mulai menyadari pentingnya perpustakaan desa, sehingga anak-anak dan masyarakat bisa membaca buku secara gratis tanpa perlu ke kota. Sejak rumah baca didirikan, anak-anak bahkan masyarakat setip sore meluangkan waktu untuk membaca, walaupun koleksi buku di rumah baca masih sedikit. Khusus untuk anak-anak dibantu oleh beberapa pendamping yang secara sukarela mendampingi setiap sore. Bahkan ketika jam sekolah ada guru yang berhalangan masuk, siswa diarahkan ke kantor desa (tempat sementara rumah baca) untuk membaca.

Ketika kami mengikuti musyawarah bersama, anak-anak tetap setia membaca buku yang ada di mobil perpustakaan keliling. Walau teriknya matahari membakar kulit tak menyurutkan niat mereka untuk membaca dan membongkar buku-buku yang ada dimobil.

Semoga apa yang menjadi keinginan masyarakat untuk membangun rumah baca/perpustakaan desa bisa terealisasi di Tahun 2018 dan bisa menularkan ke desa-desa lain untuk membangun rumah baca.

Tanpa terasa matahari pun mulai tenggelam dan mengharuskan kami untuk kembali ke kota. Di akhir kegiatan kami menyerahkan 4 kardus buku kepada pendamping dan anak-anak. Staf perpustakan pun memberikan beberapa eksemplar buku cerita untuk anak-anak.

Terima kasih untuk Ka Nury Sybly yang selama ini banyak membantu kegiatan Basecare Ende di Rumah Baca akar ana mamo Rutujeja.  Terima Kasih untuk Penerbit Erlangga Cabang Ende dan Bang Mustopa Phasa atas donasi dan berbagi buku cerita untuk mencerdaskan anak bangsa. Terima Kasih untuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Ende yang telah mendukung kegiatan kami.

#SalamBakuJaga, semangat selalu untuk teman2 Basecare Ende dan Masyarakat SM-3T Indonesia, Mari Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia.

“Menjadi baik sangatlah mudah, cukup kita diam maka kita akan menjadi (terlihat) baik, tetapi menjadi bermanfaat butuh usaha”.

(Dikunjungi : 135 Kali)

.

Apa Reaksi Anda?

Terganggu Terganggu
0
Terganggu
Terhibur Terhibur
1
Terhibur
Terinspirasi Terinspirasi
2
Terinspirasi
Tidak Peduli Tidak Peduli
0
Tidak Peduli
Sangat Suka Sangat Suka
5
Sangat Suka

Komentar Anda

Share