Ketika Sulap Hadir di Sekolah


Riuh suara siswa yang tengah berkumpul di depan kantor guru tak kalah dengan suara iringan tari caci. Terlihat siswa masih belum rapi menata diri untuk mengikuti kegiatan demo sains. Hari ini adalah hari Sabtu, waktu untuk pertunjukan sains dilakukan. Sabtu ini siswa kelas 9 absen karena harus mengikuti latihan tari caci untuk ujian praktik.

“Charles, tolong ambilkan bangku di kelas ya.” Pintaku kepada salah satu siswa kelas 8.

“Iya, Ibu.” jawabnya

Tak lama kemudian Charles datang dengan membawa bangku dan meletakannya tepat di depan aku berdiri. Kutata peralatan demo di atas meja, mulai dari gelas kaca, kertas, cawan kaca, alkohol, uang kertas dan uang koin, seta korek api. Semua persiapan untuk demo sains menunggu untuk dieksekusi. Kali ini Misteri Air yang Menghilang menjadi pertunjukan sains untuk mereka.

Aku berdiri menunggu siswa tenang. Aku sengaja tidak menyuruhnya untuk diam, agar mereka belajar untuk peka terhadap lingkungan saja. Butuh waktu yang cukup lama menunggu mereka diam. Setelah terkondisikan dengan baik, aku membuka demo dengan tepuk semangat dan sedikit yel-yel.

Pertunjukan pertama kumulai. Terlebih dahulu aku memperkenalkan peralatan yang kugunakan untuk melakukan percobaan yaitu gelas kaca, uang koin, kertas dan korek api. Aku mengisi cawan dengan air dan meletakkan uang koin di dalamnya.

“Bagaimana cara mengambil uang koin tanpa terkena air dengan peralatan yang ada?” tanyaku kepada semua siswa yang ada.

“Pakai kertas saja to, Ibu. Biar nanti air diserap kertas” jawab Rilan, siswa kelas 7.

“Bisa juga, tapi kali ini Ibu akan menunjukkan cara yang berbeda. Perhatikan baik-baik e.”

Aku membakar sejumlah kertas dan memasukkannya ke dalam gelas kaca. Gelas kaca yang berisi bara kertas ke dalam cawan yang berisi air dengan posisi mulut gelas di bawah. Aku membawa percobaan itu mendekat ke siswa untuk memudahkan mereka mengamati apa yang terjadi.

“Apa yang terjadi?” tanyaku pada Fredy siswa kelas 8.

“Airnya masuk ke gelas, Ibu.” jawabnya dengan raut muka terperangah.

Aku kembali ke meja percobaan. Aku meminta Fredy untuk menjelaskan kepada temannya bahwa air yang ada di luar masuk ke dalam gelas yang berisi bara kertas. Untuk memantapkan percobaan, aku memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan sendiri percobaan. Kali ini Rilan, mau ke depan dan melakukan percobaan dengan bimbingan. Tanpa rasa canggung, dia melakukan prosedur percobaan seperti yang kulakukan. Saatnya pertunjukan dimulai. Rilan mengamati keadaan gelas dan air. Raut heran itu seketika hadir di wajahnya saat air masuk ke dalam gelas yang berisi gas hasil pembakaran.

“Wah, airnya bisa masuk ke dalam gelas.” Pekiknya sambil memegang alat percobaan.

Dia pun menunjukkan benda itu ke teman-teman lainnya. Serentak mereka semua tercengang dengan apa yang dilihatnya.

“Ada yang tahu kenapa air masuk ke dalam gelas?” tanyaku mengukur pemahaman mereka. Suara gaduh mulai terdengar, nampaknya mereka berdiskusi tentang percobaan tersebut. Selang beberapa menit tak satu pun dari mereka yang menjawab pertanyaanku. Berarti sekarang giliranku untuk memberi penjelasan kepada mereka.

Kujelaskan bahwa air dapat masuk ke dalam gelas karena perbedaan suhu udara di dalam gelas dan di luar gelas. Perbedaan suhu membuat tekanan udara di dalam gelas lebih rendah dibanding tekanan udara di luar gelas. Hal ini menyebabkan udara di luar gelas mendorong air masuk ke dalam gelas. Jika gelas tidak diberi bara kertas, maka air tidak ada perbedaan suhu dan tekanan udara akibatnya air tidak akan masuk ke dalam gelas.

Kulihat ekspresi wajah mereka, begitu datar. Aku pun tak bisa memprediksi apakah mereka paham atau tidak.

Serentak mereka memberi tepukan yang keras, tanda mereka sangat senang mengikuti kegitan demo sains hari ini. Inilah yang diharapkan siswa. Belajar dalam suasana yang menyenangkan. Secara tidak langsung rasa ingin tahu mereka dapat terasah melalui penyajian masalah yang berbeda. Cara ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi kemampuan mereka dalam memcahkan kasus. Melihat cara mereka berpikir dan membayangkan pemecahan masalah. Jadi memperoleh ilmu tidak selalu dalam suasana yang serius dan klasikal. Justru dalam suasana yang menyenangkan mereka akan mendapat ilmu yang lebih dan pengalaman belajar yang tak terlupakan.

(Dikunjungi : 40 Kali)

.

Apa Reaksi Anda?

Terganggu Terganggu
0
Terganggu
Terhibur Terhibur
0
Terhibur
Terinspirasi Terinspirasi
0
Terinspirasi
Tidak Peduli Tidak Peduli
0
Tidak Peduli
Sangat Suka Sangat Suka
0
Sangat Suka

Komentar Anda

Share