Pergi untuk Kembali Pulang


Tak kukira langkahku semakin jauh, yang awalnya hanya ingin berjalan melihat dunia yang lebih besar, dan akhirnya beragam jalan telah kutemui sehingga rindu ini semakin bersemi

Kupikir pergi adalah keputusan yang tepat. Dimulai dari perjalanan di tanah Papua, kutemukan alasan bahwa meninggalkan zona nyaman itu perlu untuk melihat banyak hal dan menjangkau lebih luas

Melihat anak-anak Papua yang terkekang dalam kehidupan yang jauh dari kemewahan, tanpa tahu apa yang mereka lewatkan di luar sana, sehingga dalam tiap pertemuan bersama mereka dalam kelas selalu kutekankan untuk belajar sebaik mungkin, agar kelak kalian mampu meninggalkan tempat itu dan melihat dunia yang lebih besar

Sejak saat itu, keinginanku untuk pergi  lebih jauh lagi semakin besar, hingga akhirnya kesempatan itu tiba. Menjadi Pendidik Anak-anak Buruh Indonesia di Malaysia

Tinggal di tengah ladang sawit,  jauh dari keramaian dan tentu saja jauh dari rumah. Menemukan jalan untuk menikmati prosesnya, selayaknya menjadi peserta SM-3T di tanah Papua, tempat ini sangat menenangkan

Saat pertama kali tiba di sekolah, tidak kubayangkan jika di dalam 1 sekolah yang terdiri dari 20-50 siswa hanya memiliki 1 orang guru, yang harus mengajar 3 tingkatan kelas dan semua mata pelajaran. Tentu itu lebih berat dibanding SM-3T.

Berjumpa dengan anak-anak itu, mereka anak-anak yang luar biasa, aktif dan penuh dengan pertanyaan. Mereka lahir di Malaysia, tapi mengakui dirinya sebagai anak Indonesia. Meski begitu, hanya sedikit yang mereka ketahui tentang Indonesia, bahkan kampung halaman mereka pun mereka tak tahu

Upacara bendera? Mereka tidak tahu cara melakukan upacara, jangankan melakukan upacara, mengibarkan Bendera Merah-Putih pun tidak mungkin. Karena apa? Ini bukan rumah kita, bukan tanah air kita Indonesia.

Pernah sekali kupertanyakan pada mereka, apa keinginan kalian setelah lulus dari sekolah ini? Mereka serentak menjawab, “pulang ke Indonesia bu! ”

Di saat saya melangkah sejauh mungkin meninggalkan rumah, mereka mencari jalan untuk pulang, pulang ke tanah air, Indonesia

Ya, sejak saat itu di tiap sedihku menyaksikan kenakalan mereka sebagai anak-anak, maka selalu kutekankan kepadanya, kalian mau pulang kan? Pulang ke Indonesia, rumah kalian. Belajarlah! Buktikan bahwa kalian anak Indonesia yang hebat, meski jauh dari rumah, kalian tahu ke mana harus pulang

Kadang memang kita harus berjalan, meninggalkan rumah, singgah di berbagai tempat dan melihat banyak hal baru, tapi senyaman apapun tempat yang kita singgahi, singgah hanyalah singgah. Dan rumah tetaplah tempat untuk menetap.

Saya akan pulang, pulang bersama anak-anak buruh di sini ke rumah kami, Indonesia.

(Dikunjungi : 130 Kali)

.

Apa Reaksi Anda?

Terganggu Terganggu
0
Terganggu
Terhibur Terhibur
0
Terhibur
Terinspirasi Terinspirasi
0
Terinspirasi
Tidak Peduli Tidak Peduli
0
Tidak Peduli
Sangat Suka Sangat Suka
1
Sangat Suka

Komentar Anda

Share